Paper Anti Forensik

Integrasi Metode Steganografi DCS
Pada Image Dengan Kriptografi Blowfish Sebagai Model Anti Forensik Untuk Keamanan Ganda Konten Digital


Paper ini ditulis oleh 2 Orang yaitu :
Ermadi Satriya Wijaya dan Yudi Prayudi
Program Magister Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia

Sumber : https://www.researchgate.net
Tahun : 2015

Resume

I. Pendahuluan
Pengertian Anti Forensik:
Anti Forensik merupakan segala hal yang berkaitan dengan upaya untuk mempersulit pelacakan barang bukti dalam kasus cybercrime.

II. Landasan Teori
Tujuan anti forensik yaitu menurunkan kualitas atau mengkaburkan barang bukti digital, konsep yang menyebabkan berpindahnya barang bukti serta menyebabkan barang bukti tersebut ini sulit untuk terungkap.

A. Konsep Steganografi
Adalah ilmu pengetahuan dan seni dalam menyembunyikan komunikasi.
Statistical Steganalysis adalah proses untuk pencarian dan mendeteksi penyimpanan di dalam media yang distorsi.

B. Perbedaan Steganografi dengan Krptografi
Letak perbedaannya adalah pada hasil keluarannya. 
Kriptografi mengelurkan data yang berbeda dari bentuk aslinya dan dapat dikembalikan kepada bentuk semula. 
Steganografi memiliki bentuk persepsi yang sama (secara indra manusia) dengan bentuk aslinya namun memiliki nilai berbeda jika dilihat dengan komputer atau media pengolah digital lainnya.

C. Konsep Teknik DCS (Dinamic Cell Spreading)
Merupakan steganografi dengan model proteksi dengan memiliki konsep menyembunyikan file dalam bentuk media gambar BMP dengan cara menyisipkan pada bit rendah LSB (Least Significant Bit) pada data pixel yang menyusun file tersebut dengan bantuan buffer memori sebagai media penyimpanan sementara.

D. Konsep Kriptografi

Kriptografi    adalah  suatu ilmu  ataupun  seni  mengamankan  pesan,dan  dilakukan  oleh Cryptographer.  Sedangkan Cryptoanalysis adalah  suatu  ilmu dan  seni  membuka  (breaking) chipertext dan  orang  yang melakukannya  disebut Cryptoanalyst.   Cryptographic  System atau Cryptosystem adalah suatu fasilitas untuk mengkonversikan plaintext ke chipertext dan   sebaliknya. 

E. Konsep Algoritma Blowfish
Blowfish dirancang untuk mikroprosesor 32-bit ke atas dengan cache memori. Pengembangannya untuk memenuhi kriteria desain yang:
  1. Cepat.   Pada   implementasi   yang   optimal Blowfishdapat mencapai kecepatan 26 clock cycle per byte.
  2. Tersusun rapi (compact). Blowfishdapat berjalan pada memori kurang dari 5 KB.
  3. Sederhana   (simple). Blowfishhanya   menggunakan operasi  yang  sederhana  yaitu  penjumlahan,  XOR  dan penelusuran  tabel  (table  lookup)  pada  operand  32-bit. Desainnya  mudah  untuk  dianalisa  yang  membuatnya tahan terhadap kesalahan (errors)implementasi.
  4. Keamanannya   yang   variabel.   Panjang key   (kunci) dapat  bervariasi  dan  dapat  menjadi  sepanjang  448  bit (56 byte). 

III. Implementasi
A. Impelementasi
Implementasi sistem yaitu dengan pembuatan program integrasi Steganografi teknis DCS dengan Kriptografi algoritma Blowfish menggunakan bahasa Pascal dan Interface denga Visual Borland Delphi 7.

B. Sample Image
Sampel image diambil dari database Laboratorium SIPI USC.Uji perbandingan menggunakan format BMP karena format ini adalah format standar yang dapat digunakan maupun dilihat denga berbagai macam program gambar. Uji sampel image menggunakan program pembanding yaitu porogram stego PNG dan OpenPuff.

C. Program Stego PNG
Stego PNG adalah program windows untuk menyembunyikan file data dalam PNG tunggal atau BMP. File yang disembunyikan bisa apapun,

D. Program Open Puff
Menggunakan konsep True Crypt yang merupakan penggunaan konspe chiper dengan gabungan antara AES, Serpent, dan Twofish. Sedangkan pada fungsi kriptografi menggunakan RIPEMD-160, SHA-512, dan Whirlpool. TrueCrypt   mendukung   konsep   yang disebut deniability,   dengan   memungkinkan   satu   "Volume tersembunyi"  yang  akan  dibuat  dalam  volume  lainnya.  Selain itu,  versi  Windows  TrueCrypt  memiliki  kemampuan  untuk membuat  dan  menjalankan  sistem  operasi  tersembunyi  dan terenkripsi yang keberadaan mungkin tidak terdeteksi. 

E. Analisis Matematis
Konsep     utama     yang     membangun     sebuah     metode steganografiadalah   pemilihan cover   medium, algoritma embedding dan extracting, serta manajemen stego key.

F. Uji Kapasitas
Dengan melakukan    pengujian    menggunakan    sample    data    yang dilakukan  secara  berulang-ulang  dengan  menggunakan tabel pengujian untuk mendapatkan hasil dari tingkat kapasitas yang dapat  ditampung  pada  sebuah  image steganografidan  juga maksimal kapasitas yang dapat dicapai oleh file target. Selain itu   dalam   melakukan   proses   penyisipan   juga   dilakukan penghitungan   waktu   proses   dalam   melakukan   satu   proses penyisipan. 

G. Uji Ketahanan
Pada proses ini akan dilakukan pengujian ketahanan sistem (robustness)    yang    ada    yaitu    hasil    image    dari    proses steganografiakan dimanipulasi hasilnya dengan menggunakan beberapa  tahap  uji  proses  untuk  membuktikan  bahwa  setelah melalui  uji  proses  tersebut  konten  digital  yang  terkandung dalam   image steganografiapakah   masih   dapat   dilakukan proses   ekstrasi   hingga   mendapatkan   hasil   konten   digital sesunguhnya ataupun proses yang ada mengalami kegagalan.
Proses  pengujian  yang  dilakukan  melalui  beberapa  proses antara   lain,   proses cropping, rotate, resize, adjustment contras, convert BMP ke JPG dan splitatau memecah sebuah image   menjadi   2   bagian.   Dalam   proses   pengujian   ini  menggunakan  hasil  image  proses Steganografidari  program StegoBlow    yang    merupakan    implementasi    dari    metode Steganografi DCS   dengan Kriptografi   Blowfish dan   hasil image steganografi dari program Stego PNG serta hasil image steganografi dari program OpenPuff. 

H. Uji Deteksi Anti Steganografi

Hasil perngujian dari program StegoBlow, Stego PNG dan OpenPuff   berdasarkan   perbandingan   dari   perhitungan   RS Analisis   menggunakan   sampel   data   sebesar   4   kb   terlihat hasilnya seperti yang ada di Gambar 3.4, dapat kita simpulkan bahwa setiap image steganografi berisikan konten digital yang dihasilkan  dari  proses  penyisipan  menggunakan  teknik  LSB maka mempunyai nilai okupasi RGB diatas 10% dengan nilai tersebut dapat dinyatakan terdeteksi, 

IV KESIMPULAN
  1. Standar  keamanan  ganda  pada  permodelan  anti  forensik dapat  dirancang  menggunakan  integrasi  antara  metode Steganografiteknik  DCS  dengan Kriptografialgoritma Blowfish,dan hasil rancangangan dapat diimplementasikan kedalam bentuk aplikasi StegoBlow.
  2. Dari  analisis  yang  telah  dilakukan  dapat  terbukti  bahwa implementasi   dari   program   StegoBlow   mendapatkan hasil  pengujian  dengan  baik  untuk  penyebaran  pesan rahasia   yang   lebih   aman   dan   tidak   terdeteksi   dalam penerapan standar keamanan ganda pada permodelananti forensik.
  3. Penerapan standar keamanan ganda pada integrasi antara metode Steganografiteknik  DCS  dengan Kriptografialgoritma Blowfish pada permodelan anti forensik, dapat mengakibatkan   pembuktian   proses   forensika   digital menjadi lebih sulit.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fungsi Hash Sebagai Cara Untuk Menjaga Integritas Bukti Digital

Cyber Crime - Potensi Kejahatan di Era Baru (Internet)

Mengatasi Windows 10 yang tidak Bisa Akses File Sharing Komputer Lain