Galih Aryo Utomo, M.Kom, CEH., CHFI.

Tahun 2000an 2001 Kemajuan teknologi di bukti DNA dipercepat profil waktu dari antara enam sampai delapan minggu untuk satu sampai dua hari. 2007 Forensik Layanan Sains Inggris meluncurkan Inggris online pertama alas kaki coding dan manajemen sistem deteksi. Sepatu Intelligence Teknologi (FIT) membantu polisi dengan cepat mengidentifikasi tanda alas kaki kiri di TKP dan link mereka untuk kejahatan lain dan tersangka. 2008 The University of Leicester Forensik Pusat Penelitian di Inggris mengembangkan teknik untuk mengambil sidik jari kelas rendah pada permukaan logam dari TKP. “Teknologi yang disediakan ditingkatkan, sejarah tahan, deteksi sidik jari laten diendapkan pada logam warna apapun, menghasilkan peningkatan yang luar biasa dalam pemulihan dari cetakan forensik bisa digunakan.” 2011 Para peneliti dari Michigan State University mengembangkan satu set algoritma dan perangkat lunak yang dibuat yang secara otomatis sesuai sketsa wajah digambar tangan untu

1901 Paul Uhlenhuth, sebuah imunologi Jerman, mengembangkan tes precipitin untuk spesies. Dia juga salah satu yang pertama untuk lembaga standar, kontrol, dan prosedur QA / QC. Wassermann (terkenal untuk mengembangkan tes untuk sifilis) dan Schütze independen ditemukan dan diterbitkan tes precipitin, tetapi tidak pernah menerima pengakuan. 1900 Karl Landsteiner pertama kali menemukan golongan darah manusia dan dianugerahi hadiah Nobel untuk karyanya pada tahun1930. Max Richter mencoba teknik ini pada sebuah noda. Ini adalah salah satu contoh pertama melakukan percobaan validasi khusus untuk beradaptasi metode untuk ilmu forensik. Terus bekerja Landsteiner pada deteksi darah, spesies, dan jenis yang membentuk dasar dari kerja praktis semua-berikutnya. 1901 Sir Edward Richard Henry diangkat kepala Scotland Yard dan memaksa adopsi identifikasi sidik jari untuk menggantikan antropometri. 1901 Henry P. DeForrest mempelopori penggunaan sistematis pertama sidik jari di Am