O leh : Galih Aryo Utomo, S.Pd.T Dalam penanganan bukti digital, keaslian bukti (integritas) harus benar-benar dijaga dan dapat dipastikan keasliannya. Berbeda dengan bukti fisik, dimana bukti dapat terlihat jelas dan tunggal sehingga usaha menjaga integritas menjadi relative lebih mudah walaupun kemungkinan integritas barang bukti juga bisa dimanipulasi. Bukti digital memiliki cara yang berbeda dalam memastikan keaslian bukti. Sebagai contoh, suatu file jika di copy di tempat lain sehingga memungkinkan file tersebut menjadi 2 atau lebih, menjadi pertanyaan, mana file asli mana file palsu? File hasil copy . Meskipun diganti namanya tidak bisa disebut sebagai file palsu, karena memiliki konten dan karakteristik metadata yang sama persis dengan file asli. Fungsi Hash suatu file akan menunjukkan apakah file duplikat tersebut merupakan duplikat yang sama persis dengan file asli atau tidak. Dalam penanganan bukti digital, file utama atau disebut Primary Source
Komentar
Posting Komentar